Tanah Jawa memang bukan
satu-satunya destinasi yang paling ramai dikunjungi wisatawan mancanegara, tapi
seperti layaknya pulau di Indonesia lainnya jawa menawarkan banyak hal yang
tidak di dapat di Bali atau Lombok. Jawa pusat dari segala aktivitas di seluruh
Indonesia, juga pusat kebudayaan dikembangkan dan terus menyebar ke pulau lain
seluruh Indonesia. Tapi bukan hanya itu untuk urusan surfing, tanah jawa adalah
raja untuk kawasannya, selain masih sepi dan alami, surfspot di pulau Jawa,
banyak yang belum di ketahui orang. Berikut 5 tempat yang sangat layak bagi
anda yang gemar surfing untuk melakukan surfcamp bersama teman-teman.
Surfcamp ngga harus bawa tenda yah, bisa saja dengan cara bergabung dengan
teman lain, atau kalo memang mau surfcamp bisa membawa tenda dan meminta ijin
kepada petugas atau orang yang punya lahan.
1. Cimaja
Cimaja adalah desa yang
terletak di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Mendengar Sukabumi tentu adalah
jarak yang mudah di jangkau untuk kaum muda dari Jakarta yang terbiasa bertualang.
Cimaja bukan nama baru untuk dunia surfing di Indonesia karena banyak para
atlet dari kawasan ini yang menggondol juara untuk kompetisi international.
Juga jadi langganan lomba bagi brand-brand besar dunia mengadakan kompetisi di
wilayah ini. Kemudahan akses jalan raya cimaja menawarkan surfcamp dengan
menggunakan tenda, tapi ingat ini harus seijin dengan pemilik lahan tempat
melakukan surfcamp jangan sampai tengah malam di suruh meinggat gara-gara ngga
izin dan mengganggu ketenangan warga. Dari sekitar daerah ini banyak surge
tersembunyi sebenarnya banyak bonus yang akan didapatkan jika camp di tempat
ini. Salah satunya Sawarna dan Ujung Genteng.
2. Watukarung Pacitan
Pantai watukarung salah
satu yang terbaik di pacitan, terletak di provinsi Jawa Timur. Kota yang
terkenal dengan sebutan kota seribusatu goa. Yah kota yang cantik nan ciamik di
ujung selatan provinsi Jawa Timur ini sebenarnya lebih mudah di akses dari Jogjakarta
jika menggunakan pesawat, hanya butuh waktu 4 jam untuk menuju tempat ini melalui jalur darat,
jangan ragu untuk camping di sini, ikat saja papanmu kalo bawa mobil sendiri,
atau jangan ragu membawa papan selancarmu menuju kota Pacitan. Bukan kamu saja
yang merasakan indahnya pantai ini, si Kelly slater pun kakinya pernah berdarah
karena ombak kirinya yang dahsyat. Kamu akan jatuh cinta dengan tempat
ini, tidak diragukan gugusan ombak yang terbentuk adalah gulungan mesra dari
samudera Hindia. Minim fasilitas adalah keistimewaan yang lain dari tempat ini.
Kamu akan terbawa pada dunia lain yang terhindar dari hiruk pikuk dunia. Ya
tempat ini masih sepi kalaupun kamu menemukan orang yang menikmati pantai
pastilah mereka bule-bule stress yang ngga kuat dengan ramainya dunia
pariwisata Indonesia.
3. Red island Banyuwangi
Heran mendengar nama Red Island itu
bukan nama local nama sebenarnya adalah Pulau Merah, yang terletak di
kabupaten Banyuwangi, nama ini menjadi sangat popular beberapa tahun
terakhir setelah diadakan kompetisi surfing tingkat international di
tempat ini, sejak tahun 2012 Banyuwangi mulai berbenah dan menyadari
blunder wisata yang dilakukan beberapa tahun terakhir telah membuatnya
kehilangan asset wisatawan di daerah sendiri, para peselancar datang ke
Banyuwangi namun pemasukan malah ke pulau Bali. Bukankah memang Bali
surganya, iya memang Bali surga wisatawan tapi Mekah-nya ombak kiri
dunia ada di Banyuwangi, tepatnya di G-land Plengkung, beberapa jam
dari Pulau Merah, kesulitan akses melalui Taman National Alas Purwo yang
terkenal dengan bisikan mistik dari dalam belantara telah membius
bule-bule mancanegara. Karena kesulitan akses pemerintah tidak
kehabiasan akal, mereka menyulap pulau yang notabene kampung nelayang
namun kaya ombak maka wilayah ini menjadi pesaing terberat Bali selain
Lombok untuk destinasi wisata. Red island menyajikan keindahan yang luar
biasa di malam hari, selain masih sepi maka ini jadi pilihan yang cocok
untuk masuk daftar para anak muda Jawa Timur yang suka camping. Tidak
seperti G-land Plengkung yang maha dahsyat ombaknya, serta ukiran
karangnya setajam beling, maka ombak Pulau Merah lebih lembut dan nikmat
karena hanya pasir di dasarnya. Pantainya juga lebih membentuk sebuah
teluk, teluk Pancer. Datang dan nikmati keindahannya sebelum kamu hanya
jadi tamu di tempat ini beberapa tahun ke depan. Ini pesaing terkuat
Bali, karena di dukung volcano Kawah Ijen yang legendaris dan Taman
National Baluran, teluk Green bay, Sukamade, Merubetiri dan G-land. Akan
banyak yang kesetanan ke tempat ini.
4. Panaitan Island Taman National Ujung Kulon
Suatu hari pelayaran aku
melewati gugusan pulau di sekitar selat Sunda yang ombaknya dan anginnya
semilir namun dahsyat, akhirnya aku ketahui ini salah satu pulau yang sangat
terkenal di Asutralia dengan tujuan surfing yang paling
menakjubkan yang pernah ada kawasan Jawa. Yah pulau Panaitan kaya spot surfing
muali dari yang terbesar dan yang terkecil. Percayalah pulau tak berpenghuni
ini adalah surge yang lain yang di kelola oleh Taman Nationa Ujung Kulon. Kalo
kamu pernah mendengan Peuceng maka kamu rugi tidak melakukan surfcamp di tempat
ini, ini adalah tanah jajahan bagi orang bule masa depan, tempat tak
berpenghuni saat ini, akan jadi resort yang harus kamu bayar mahal suatu saat
nanti. Trust me, I know a lot people want to build the hotel here. On boat
living juga pilihan yang bagus, karena kita bisa berlayar bersama dengan para
nelayan local yang terbiasa dengan kehidupan para peselancar akhir-akhir ini.
Bahkan beberapa perusaaan telah menyediakan boat yang super mewah untuk
menjelajahi tempat ini. Layaknya di Mentawai pulau ini akan jadi magnet yang
luar biasa, selain dengan Jakarta, kira-kira 4 jam ke sumur batu dan memulai
petualangan dengan menggunakan kapal kayu. Pilihan yang tak akan kamu lewatkan
dan bisa kamu ceritakan pada anakmu 25 tahun yang akan datang. Pilih papan
selancar terbaikmu dan siapkan makanan dan jangan lupa bawa kamera. Ini pulau
belum berpenghuni namun akan crowded pada masanya.
5. Batu Karas Pangandaran
Surga untuk pemula tanah
Jawa untuk belajar selancar adalah di sini, di sini pula lahir
pendekar-pendekar longboard penguasa Asia. Aku tidak ragu menyebut batu karas
sebagai surga longboard karena ombak yang tidak begitu besar memberimu kebesan
berekplorasi dengan papanmu, jika kamu orang baru di dunia surfing, maka
kamu telah menentukan pilha yang benar dengan surfcamp di Batu Karas. Selain
menjadi surga untuk longboard tempat ini lumayan jauh aksesnya dari Jakarta,
namun jangan salah orang Jakarta mulai mengirim kepala-kepala tak hormat ke
tempat ini dengan hanya datang dan membuang sampah. Sedih. Tentu saja. Jika
kamu datang untuk surfcamp di tempat bisa jadi yang mengajarkan dirimu adalah
peselancar terbaik di tempat ini. Mereka orang-orang yang ramah dan sangat
baik. Kamu harus meluangkan waktu beberapa jam perjalanan untuk menjemput
khayalanmu menjadi peselancar profional layaknya mereka yang sudah terbiasa
membawa tropi kejuaraan. Sangat rekomendasi belajar surfing di tempat ini.
0 komentar:
Posting Komentar